Api Belum Padam, Ribuan Pendaki Tak Bisa Ritual Malam Suro di Puncak Lawu – Tiap-tiap malam perubahan tahun baru Islam 1 Muharram atau malam 1 suro, beberapa ribu pendaki mengadakan ritual di puncak Gunung Lawu. Tapi tahun ini mereka terancam tidak berhasil memperingati perubahan tahun itu.
Kepala Resort Pemangkuan Rimba (RPH) Sarangan, Kholil menuturkan gagasan ini peluang dapat tidak berhasil lantaran kebakaran di rimba Gunung Lawu belum pula kunjung padam.
” Kalaupun memang tidak padam kebakaran di Gunung Lawu, pendaki automatic terancam tidak dapat pendakian waktu malam Suro, ” jelas Kholil.
Kholil mengaku memang banyak pendaki yang pilih malam Suro untuk mendaki lantaran dirasa sakral.
” Orang Jawa memang menilainya malam Suro itu benar-benar sakral hingga banyak yang kerjakan pendakian, ” terangnya.
Dijelaskan Kholil, jumlahnya pendaki waktu malam Suro kebanyakan menggapai angka diatas 5 ribu orang. Tgl 1 Suro tahun ini bakal jatuh pada tgl 11 September 2018, itu bermakna pendaki kebanyakan bakal mulai naik gunung pada tgl 10 September jam 21. 00 WIB.
Mereka dapat pilih dari tiga pintu pendakian yang ada, ialah Cemoro Sewu di Magetan atau dua jalan dari Karanganyar, ialah Cemoro kandang serta Candi Ceto.
” Kebanyakan kalaupun 1 suro jatuh tgl 11 September karena itu malam hari tgl 10 jam 21. 00 WIB pergi naik. Pendakian paling banyak ke-2 waktu malam HUT RI 17 Agustus kebanyakan, ” jelasnya.
Kholil menuturkan kebakaran yang berlangsung di rimba Gunung Lawu udah masuk hari ke-5, dengan titik barah ada di lokasi Jogorogo, Ngawi. Usaha pemadaman masihlah dijalankan oleh Perhutani dibantu penduduk yang tinggal di kira-kira rimba.
” Benar ini masihlah usaha pemadaman mas. Bikin ilaran atau pembersihan ilalang melingkar supaya tidak merambat selalu kebakarannya, ” jelas Waka ADM KPH Lawu Adi Nugroho waktu dihubungi lewat cara terpisah.
Selama ini dijelaskan Adi belum pula dapat pastikan luas rimba yang telah terbakar lantaran masihlah fokus pada usaha pemadaman. untuk melakukan penyidikan selanjutnya.