Penangkapan Bupati Cianjur Di Rayakan Masyarakat Cianjur Dengan Makan-Makan – Sosiolog Kampus Indonesia, Imam B Prasodjo memandang perayaan yang dikerjakan masyarakat Cianjur atas penangkapan Bupati Cianjur, Irvan Rivano Muchtar serupa dengan momen mahasiswa ‘duduki’ DPR selesai kejatuhan rezim Orde Baru (Orba). Akan tetapi, menurut Imam, taraf momen perayaan di Cianjur itu lebih kecil dibanding waktu tumbangnya Orba.
“Jadi skema kekuasaan disana (Cianjur) rontok, selalu orang meluapkan kepuasannya seperti terlepas dari perasaan takut. Persis kaya Orde Baru, tetapi Orde Baru itu kan dalam cakupan yang lebih luas,” kata Imam waktu diminta respon, Jumat (14/12/2018).
Imam lihat, pesta penangkapan Irvan seperti satu ekspresi rakyat yang awal mulanya tidak dapat diluapkan. Ia mengibaratkan, Bupati Cianjur menjadi bendungan, sesaat masyarakat dimisalkan menjadi air yang dibendung.
“Nah ini ada situasi kebatinan seperti satu bendungan yang kuat, yang meredam air bah yang tidak sangat mungkin air itu tumpah. Ini keliatannya ada satu situasi dimana bendungan yang sampai kini menutup itu hancur, jebol, hingga emosi-emosi yang sampai kini ketahan itu seperti kaya memperoleh jalan keluar,” jelas Imam.
Imam yakini ada suatu berkaitan kepemimpinan Irvan yang dilihat negatif oleh masyarakat Cianjur. Irvan sendiri menjabat menjadi Bupati Cianjur mulai tahun 2016. Sesaat ayahnya, Tjetjep Muchtar Soleh juga pernah menjabat menjadi Bupati Cianjur semenjak 2006-2016.
“Pendapat saya ini tentu ada satu perasaan, ketidakpuasan yang terakumulasi. Serta memang narasi panjang dibalik itu semua. Tetapi saya tidak miliki kredibilitas untuk menceritakan. Tentu ada satu situasi batin yang mengagumkan. Serta itu tidak mungkin cuma satu periode, umumnya panjang,” tutur Imam.
Awal mulanya, masyarakat Cianjur bersama-sama ke ruang alun-alun kabupaten pada Jumat (14/12) untuk rayakan OTT yang dikerjakan KPK pada Irvan. Setelah salat Jumat di Masjid Agung Cianjur, masyarakat bergabung di alun-alun yang masih juga dalam proses pembangunan itu.
Masyarakat bergabung sekalian pesta liwet untuk rayakan penangkapan Irvan. Tampak serombongan emak-emak mengadakan daun pisang serta keluarkan panci berisi liwet.
Irvan diamankan KPK pada Rabu (12/12). Ia disangka memotong Dana Alokasi Spesial (DAK) Pendidikan. Dari keseluruhan biaya itu sejumlah Rp 46,8 miliar, Irvan memotong 14,5 % untuk dibagi-bagi ke anak buahnya serta 7 % atau seputar Rp 3,2 miliar masuk ke koceknya.