Jokowi Memohon Supaya Publik Lihat Pengakuan Yang Ia Berikan Di Depan Beberapa Relawan Secara Lengkap – Presiden Joko ” Jokowi ” Widodo memohon supaya publik lihat pengakuan yang ia berikan di depan beberapa relawan pada Sabtu (4/8) dengan utuh. Maksudnya, supaya publik tidak salah pada pesan yang ia berikan di ruang Sentul itu.
Pengakuan bekas Gubernur DKI itu pada akhirnya jadi masalah karena dipandang menghasut relawannya supaya siap kalaupun disuruh untuk berantem dengan fisik menantang grup oposisi.
” Janganlah bangun permusuhan, janganlah bangun ajaran kedengkian, janganlah bangun fitnah-fitnah, tak perlu senang mencemooh, tak perlu senang menjelekkan orang. Tetapi, kalaupun dibawa berantem juga berani, ” kata Jokowi di akhir minggu kemarin.
Lantas, apakah komentar Jokowi selesai tahu pengakuan yang ia berikan dipandang membuat masalah?
1. Jokowi memohon supaya publik melihat pengakuannya dengan utuh
Didapati di lokasi Ancol, Jakarta Utara saat mengevaluasi venue untuk berlayar serta jetski waktu Asian Games, Jokowi memohon supaya publik melihat pengakuannya dengan utuh.
” Siapa yang ngomong (pengakuan saya membuat masalah)? Karena itu dilihat yang lengkap dong. Saya kan berikan asset paling besar kita merupakan persatuan serta kerukunan. Oleh karenanya, jangan pernah bangun kedengkian, sama-sama mencemooh, sama-sama menjelekkan. Itu yang saya berikan, ” kata bekas Wali Kota Solo itu pada Senin (6/8).
Ia juga memohon supaya publik bukan sekedar dengar sepotong pengakuan yang ia berikan. Karena, hal itu justru bisa menguntungkan pihak lawan yang ingin memakai rumor itu untuk menjatuhkan dia.
” Coba dirunut dari atas, janganlah diambil sepotongnya saja. Kelak enak yang komentari kalaupun semacam itu. Disaksikan keseluruhannya, konteksnya kan tampak jelas, ” katanya.
2. Partai Demokrat menekan supaya Jokowi mohon maaf pada rakyat
Dikarenakan pengakuan itu, beberapa parpol repot memberi komentar. Ditambah lagi pada minggu ini adalah peristiwa pendaftaran capres serta cawapres. Hingga apapun yang dikatakan oleh Jokowi dapat jadi pembicaraan publik serta lawan politik.
Partai Demokrat menyikapi pengakuan Jokowi itu dengan tekanan supaya selekasnya mohon maaf ke publik. Menurut partai berlambang bintang mercy itu, tidak semestinya seseorang presiden memprovokasi rakyatnya.
” Presiden harus juga menarik beberapa katanya, lalu mohon maaf karena salah diksi dan menyarankan persaudaraan serta bukan perpecahan. Presiden kok justru menyarankan perkelahian? Ini salah serta mesti ditegur, ” tutur Kepala Divisi Advokasi serta Pertolongan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahean yang menilainya arahan Jokowi tidak etis.
Lainnya Partai Demokrat, lainnya juga sikap Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, menyampaikan tujuan Jokowi bukan untuk menyarankan pertikaian dengan fisik.
” Karena politik itu ya perang tanpa pertumpahan darah serta tanpa kelahi fisik, ” katanya.
3. Istana menyebutkan pengakuan Jokowi cuma kiasan belaka
Sesaat, staf spesial bagian komunikasi, Johan Budi menilainya apakah yang dikatakan oleh Jokowi sebatas kiasan. Tujuannya bukan berbentuk ajakan berkelahi dengan fisik.
Malah menurut Johan, dalam rapat umum bersama dengan relawan di Sentul di akhir minggu lantas, malah untuk mengutamakan supaya tidak memfitnah serta lakukan ajaran kedengkian supaya ia menang di Pemilihan presiden 2019 yang akan datang.
” Saya duga pengakuan Pak Jokowi tidak (provokatif). Janganlah disimpulkan berantem dengan fisik. Karena sebelum itu, Presiden kan berpesan supaya mengawasi persatuan serta kesatuan, ” kata Johan seperti diambil kantor berita Pada di hari ini.
Didalam pengakuan yang lain, Jokowi juga menggarisbawahi supaya tidak ada pertikaian mendekati Pemilihan presiden 2019.
” Saya katakan barusan, tolong digarisbawahi, janganlah ngajak. Tetapi kalaupun dibawa (berkelahi) tidak bisa takut, ” kata Jokowi yang diterima tepok tangan meriah dari beberapa relawannya.