Langkah Berat Prabowo Melindungi Minoritas Agama – Dalam ” Pidato Berkebangsaan ” di Jakarta Convention Center pada 14 Januari terus, dengan berapi-api di muka banyak pendukungnya, Prabowo Subianto janji tidak untuk mengintimidasi group minoritas.
“Jadi jangan sampai coba-coba stigmatisasi satu para atau group, saudara-saudara, ” ujarnya, mengulang-ulang kembali kalimat yg sama dalam sebuah tarikan penegasan.
Jadi eks perwira Tentara Nasional Indonesia (dahulu ABRI) , Prabowo berkata kalau dia punyai segudang pengalaman hidup dengan beberapa orang tidak sama suku serta agama waktu tetap meniti pendidikan di asrama. Sembari mengatakan afiliasi banyak pendukungnya dengan berkata kebebasan berkeyakinan, Prabowo ikut berkata kalau “teriakan takbir . . . bukan mengintimidasi siapa. “
” Itu memuliakan Tuhan Maha Besar, ” pungkasnya. “Di semua agama ada juga demikian. Silahkan saudara yg Nasrani, silahkan Haleluya, silahkan. “
Sesaat Joko Widodo mulai mainkan kartu agama dengan menggandeng Kiai Ma’ruf Amin jadi pasangannya, Prabowo kelihatan berjoget ditengah perayaan Natal keluarga tahun yang kemarin, terekam dalam tulisan video di Instagram ponakannya, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, putri Hashim Sujono Djojohadikusumo.
Terakhir, upload video itu dihapus. Pertimbangannya, kata Saraswati, tulisan itu dapat menyebabkan persepsi negatif yg dipakai buat menekan sang paman.
Prabowo gak sempat mengusahakan berikan klarifikasi terhadap publik perihal kemunculannya dalam acara Natal keluarga, lantaran memang gak butuh.
Namun hal semacam itu merupakan satu isyarat kalau sejak mulai awal penyalonannya berbarengan Sandiaga Uno, calon nomer urut 02 ini lebih mengedepankan kampanye pada gosip ekonomi, bukan mengeksploitasi gosip agama meski banyak pendukungnya datang dari aliansi politik yg sukses jadi pemenang Pemilihan kepala daerah Jakarta melalui gosip paling akhir.
Malahan beberapa orang disekelilingnya butuh meluruskan kehadiran Prabowo dalam acara Natal keluarga.
Hal semacam itu dikatakan Andre Rosiade, jubir Tubuh Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, yg menyebutkan hadirnya Prabowo tidaklah satu soal. Prabowo, pungkasnya, tetap menggenggam teguh ajaran Islam serta mengerti larangan ikuti beribadah agama beda.
“Dia ada dalam rencana bersilaturahmi ke keluarga yg kembali kumpul semua, menari poco-poco, makan-makan, ” ujarnya.
Dapat dukungan Aliansi Anti Minoritas Agama
Pemilihan kepala daerah Jakarta 2017 merupakan panggung pemanasan Pemilihan presiden 2019. Sukses memenjarakan Basuki Tjahaja Purnama melalui clausal penodaan agama, aliansi politik yg jadi pemenang Anies Baswedan dalam Pergerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF Ulama) beri dukungan pasangan Prabowo serta Sandiaga.
Pergerakan itu dinasihati oleh Rizieq Shihab, Ketua Umum Front Pembela Islam, yg senang mengucapkan haram menyampaikan Natal. Rizieq, yg tetap bertempat di Arab Saudi pasca-Pilkada Jakarta, pernah di ambil oleh Ijtima Ulama I jadi pendamping Prabowo. Terakhir, lantaran Prabowo menolaknya, pergerakan ini menyelenggarakan Ijtima Ulama II. September 2018, mereka selanjutnya beri dukungan Prabowo-Sandiaga.
Beberapa tokoh di belakang GNPF Ulama termasuk juga Muhammad Al Khaththath alias Gatot Saptono, yg sama pandangannya dengan Rizieq Shihab. Sekjen Komunitas Umat Islam ini pernah juga mengemukakan terhadap Tirto kalau “Syiah itu sesat. Syiah bukan Islam. “
Support pergerakan itu terhadap Prabowo bukan cek kosong. Prabowo mesti meneken 17 point kontrak politik, salah satunya menanggung pulangnya serta merehabilitasi Rizieq Shihab dan siap mengontrol agama-agama yg disadari pemerintah Indonesia dari perbuatan penodaan serta penghinaan.
Novel Bamukmin, jubir Persaudaraan Alumni 212, sempalan dari GNPF Ulama yg beri dukungan Prabowo-Sandiaga, menyatakan point kontrak politik itu membawa prinsip mereka mengontrol minoritas, yg termuat dalam point ke-10. Tetapi, group minoritas yg dia tujuan merupakan keyakinan yg disadari oleh negara, untuk tidak Syiah serta Ahmadiyah.
“Untuk Syiah serta Ahmadiyah udah divonis MUI jadi saluran sesat, semestinya kami memohon mesti dibubarkan, ” pungkasnya, memberi tambahan apabila lantas ada dorongan kala Prabowo menjabat presiden, semata-mata dari ” pihak asing. “
“Pemerintahan Prabowo mesti tegas membubarkan Ahmadiyah serta saluran sesat yg beda jadi bentuk mengontrol Pancasila, ” kata Bamukmin.
Pada Pemilihan presiden 2014, Prabowo disorot oleh banyak pengkritik lantaran partai yg didirikannya, Gerindra, dalam Manifesto menampung tuntutan ” kemurnian ajaran agama dari semua bentuk penistaan serta penyelewengan ” (PDF, hlm. 49) . Point ini dikira tak memihak terhadap minoritas agama seperti Syiah, Ahmadiyah, serta banyak penganut keyakinan.
Point itu berubah menjadi ultimatum untuk kehadiran minoritas lantaran kebenaran ajaran agama bakal dirapikan oleh negara apabila Prabowo berubah menjadi presiden. Meskipun demikian, Gerindra udah beberapa kali meluruskan semuanya isi Manifesto terhadap publik.
Pada Pemilihan presiden 2019, disaat clausal penodaan agama dimanfaatkan buat menangkap lawan-lawan politik dari ke dua kubu–tak cuman individu dari group minoritas agama–bagaimanapun, gosip pelindungan pada kebebasan beragama bertambah tak diacuhkan, bahkan juga oleh Jokowi.
Kata BPN bab Prinsip Prabowo Buat perlindungan Minoritas
Sekalinya prinsip Prabowo buat perlindungan minoritas belum juga teruji, Anthony Leong sebagai Koordinator Prabowo-Sandiaga Digital Kubu menilainya tidaklah ada kesangsian baginya kalau Prabowo memungkiri group minoritas.
Dia menilainya dari pandangan Prabowo yg udah dikatakan terbuka dalam Pidato Berkebangsaan di Jakarta dan kala mengunjungi support pebisnis Tionghoa pada awal Januari 2019.
Prabowo, ujarnya, janji bakalan merangkul semua group tiada menyaksikan ketaksamaan. “Ini bukan bab minor serta mayor, namun ini bab bagaimana kesejahteraan ekonomi warga dapat dikerjakan pemimpin ke depan, ” kata Anthony.
Namun ia ikut malas berikan komentar banyak partisan Prabowo dari gerbong politik yg punyai rekam jejak jadi pemeran persekusi minoritas. ” Saya tak menyaksikan itu lantaran tetap simpang siur. Jangan sampai terlampau menyaksikan saat terus, kita mesti lihat ke depan, ” ujarnya sembari memaparkan Prabowo ikut punyai latar belakang keluarga yg beraneka.
Dahnil Anzar Simanjutak, koordinator jubir Tubuh Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, berkata ” labelling Pak Prabowo tak buat perlindungan sebagian besar itu tidak benar. “
Di partai penggabungan partisan termasuk juga Gerindra, terdapat banyak kader dari minoritas, kata Dahnil.
Eks ketua umum PP Pemuda Muhammadiyah ini menanggung Prabowo mempunyai komitmen buat perlindungan minoritas apabila berubah menjadi presiden lantaran dapat dukungan oleh group politik yg beraneka termasuk juga dari FPI serta GNPF Ulama.
Walaupun tokoh serta aliansi politik itu turut serta dalam beberapa hasutan serta serangan pada group minoritas agama, namun untuk Dahnil, Prabowo dapat mengontrol semua pihak hingga berubah menjadi agunan tak kan ada persekusi.
“Tidak ada group yg radikal, malahan yg ada labelling pada mereka, ” kata Dahnil. Dia menyebutkan support pada Prabowo lewat GNPF Ulama yaitu ” pergerakan dari beberapa orang yg mempertontonkan kebaikan ” .